Inflasi terus menjadi perhatian banyak negara, termasuk Indonesia. Pada periode Februari, BPS mencatat laju inflasi sebesar 5,47% year on year (tahun demi tahun/tahun) atau 0,16% bila dihitung per bulan.

Sebenarnya, apa penyebab inflasi? Simak informasi lengkapnya di artikel selanjutnya!

BPS Catat Laju Inflasi Februari 2023

Selama Februari 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Indonesia sebesar 5,47% selama tahun demi tahun (yo). Sedangkan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 114,16.

Demikian disampaikan Puji Ismartini, Deputi Bidang Sosialisasi dan Pemeliharaan Statistik Badan Pusat Statistik.

“Secara bulanan, inflasi Februari 2023 lebih rendah dibandingkan Januari 2023 yang sebesar 0,34 persen,” kata Puji dalam konferensi pers kemarin (3/1).

Pada saat yang sama, Puji melaporkan hal itu sektor makanan dan tembakau memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi. Sementara itu, sektor pengangkutan menyumbang deflasi sebesar 0,22%.

“Produk Yang Menyumbang Inflasi bulan demi bulan yang terbesar adalah beras, rokok kretek filter, bawang merah, cabai merah, dan rokok putih. Sedangkan komoditas deflasi montjam per bulan yang terbesar untuk grup transportasi adalah tarif TNI AU,” lanjutnya.

Dalam keterangannya, Puji juga menyebut 63 dari 90 kota itu menghadapi inflasi. Sementara 27 lainnya mencatatkan deflasi. Namun kabar baiknya, inflasi komponen utama lebih rendah dari bulan sebelumnya.

“Tekanan inflasi pada komponen dasar lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga dasar dengan dominasi komoditas yang didorong oleh inflasi. Komponen utamanya adalah sewa rumah dan upah pembantu rumah tangga,” ujarnya lagi.

Selain itu, pemerintah sedang menyesuaikan komponen harga yang juga mengalami inflasi sebesar 0,14% dibandingkan deflasi sebesar 0,55% pada bulan sebelumnya. Komponen harga terkelola ini menyumbang inflasi sebesar 0,03% pada Februari 2023.

“Tekanan inflasi komponen harga disesuaikan pemerintah lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Komoditas seperti rokok filter dan rokok putih dominan mendorong pertumbuhan komponen ini akibat kenaikan cukai rokok,” kata Puji lagi.

Di sisi lain, inflasi komponen harga sebesar 0,28 lebih rendah dibandingkan bulan Januari yang sebesar 1,40. Komponen ini menyumbang inflasi sebesar 0,05% pada Februari 2023.

“Komponen harga yang bergejolak menunjukkan lebih banyak inflasi daripada bulan sebelumnya.” tutupnya.

[Baca Juga: Inflasi – Definisi, Jenis, dan Contohnya]

Beberapa faktor yang mempengaruhi laju inflasi

Setiap negara mengkhawatirkan inflasi, termasuk Indonesia. Karena kondisi ini menyebabkan krisis ekonomi.

Di bulan Februari saja, inflasi kita mencapai 5,47%. Sementara itu, sektor pangan dan tembakau menjadi sumber utama inflasi.

Setiap negara selalu melakukan upaya untuk mencegah inflasi agar perekonomian negara tidak hancur. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Ada beberapa penyebab inflasi yang terjadi di suatu negara, antara lain:

#1 Permintaan tinggi

Tingginya permintaan barang dan jasa merupakan salah satu penyebab inflasi. Hal ini disebabkan ketersediaan faktor produksi dan produk jadi semakin berkurang.

Di sisi lain, pengganti jarang atau tidak tersedia. Ini menyebabkan harga naik.

#2 Meningkatkan biaya produksi

biaya produksi terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produknya. Kondisi ini biasanya terjadi di negara berkembang.

Contoh nyatanya adalah snack yang kandungannya dikurangi sedikit demi sedikit.

#3 Mata uang eksplosif

Teori menunjukkan bahwa jumlah uang beredar mempengaruhi nilai tukar dan harga produk yang dapat dibeli.

Jika barang di pasar tidak bertambah, tetapi jumlah uang yang beredar bertambah, maka harga akan naik. Keadaan seperti itu, yang berlangsung terus menerus, disebut inflasi.

#4 Perilaku di masyarakat

Perilaku Masyarakat ini dikenal sebagai inflasi yang diharapkan. Mereka berasumsi bahwa ekonomi negara akan membaik di masa depan. Jenis ini lebih sulit dideteksi.

#5 Struktur ekonomi yang sulit

Kondisi ini terjadi jika perusahaan kesulitan memenuhi permintaan di daerah dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Hal ini menyebabkan kenaikan harga.

#6 Kekacauan politik dan ekonomi

Situasi politik dan ekonomi negara secara keseluruhan mempengaruhi inflasi. Jika situasi tidak aman, maka harga barang di sana cenderung naik.

Hal serupa pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1998. Saat itu, inflasi di Indonesia mencapai 70%. Padahal, tingkat inflasi dalam negeri saat itu tergolong normal, yakni pada level 3%-4%.

#7 Solusi Perusahaan

Kuantitas perusahaan menaikkan harga karena mereka merasa dibutuhkan. Di sisi lain, orang tidak keberatan membayar karena menurut mereka harganya sesuai dengan apa yang mereka dapatkan.

Contohnya adalah produsen pakaian bermerek. Mereka membuat merek elegan dan mewah. Bahkan, bisa jadi bahannya sama dengan produk lain yang kurang dikenal.

#8 Hutang publik

utang negara berdampak pada inflasi. Jika negara terlilit utang, pemerintah memiliki dua pilihan untuk bertahan, yakni menaikkan tarif pajak dan mencetak lebih banyak uang untuk melunasi utang.

Ketika pajak naik, sektor bisnis merespons dengan menaikkan harga. Perusahaan menempuh rute ini untuk mempertahankan keuntungan dari pajak yang lebih tinggi.

Jika dia mencetak banyak uang, harga akan meroket dan mata uang akan terdepresiasi.

#9 Faktor eksternal

Penyebab utama inflasi faktor asingMisalnya harga minyak dunia.

Fluktuasi harga dunia mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap produk tersebut.

[Baca Juga: LPS Kembali Naikkan Suku Bunga Penjamin, Apa Alasannya?]

Nasihat keuangan jika terjadi lonjakan inflasi

Tingkat inflasi tidak hanya membuat negara gelisah, tetapi juga orang-orang yang memiliki aset yang tidak tahan terhadap inflasi.

Kabar baiknya adalah ada beberapa tip yang dapat diambil orang untuk membantu menjaga aset mereka.

Melvin Qualified CFP®, perencana keuangan, dan pendiri My Financial, memaparkan beberapa tips keuangan jika terjadi lonjakan inflasi:

#1 Meningkatkan Penghasilan Aktif

Meningkatkan penghasilan aktif Anda adalah suatu keharusan. Apalagi jika pengeluaran sama atau melebihi pendapatan.

Dalam keterangannya, Melvin mengatakan bahwa seseorang dapat menambah penghasilan aktifnya dengan pekerjaan sampingan dengan membeli dan menjual produk keuangan, makanan, emas atau menghalangi.

Selain itu, Anda juga bisa mencari pekerjaan pendapatan dasar komisi, yaitu pekerjaan komisi. Misalnya menawarkan asuransi, real estate dan sebagainya.

Sebagai referensi bagi anda yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan, Ayo, membaca e-book gratis dari keuangan saya berikutnya.

Strategi Cerdas Promosi eBook Tingkatkan Pendapatan Anda - HP

#2 Investasi jangka menengah dan panjang

Berinvestasi adalah cara cerdas untuk menambah aset. Namun perlu diperhatikan untuk tidak memilih perusahaan investasi yang memberikan return yang pasti dan cepat, karena bisa saja mengandung penipuan.

Dengan berinvestasi, Anda bisa mendapatkan penghasilan dari dua sumber, yaitu keuntungan dalam bentuk uang (perbedaan antara harga beli dan jual) dan arus kas (pembagian dividen dari emiten yang diinvestasikan).

Menurut Melvin, jika seseorang memiliki modal kurang dari Rp 100 juta, sebaiknya dicermati. keuntungan dalam bentuk uang. Jika modal di atas Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar silahkan pilih arus kas dan obligasi pemerintah.

#3 Meningkatkan pendapatan dan investasi

Terakhir, Melvin menyarankan untuk melakukan keduanya. Namun, langkah ini bisa Anda ambil jika memiliki modal yang cukup besar. Jika tidak cukup, jalankan tip pertama.

Tidak ingin dirusak oleh investasi

Inflasi adalah sesuatu yang terjadi di hampir setiap negara. Masyarakat perlu mengambil langkah khusus untuk menghindari tergerus oleh inflasi.

jika Anda membutuhkan nasihat dari para ahli, agar dapat memberikan nasihat keuangan jika terjadi lonjakan inflasi, jangan ragu untuk menghubungi perencana keuangan saya.

Hubungi melalui aplikasi keuangan saya atau buat janji melalui whatsapp saat bepergian klik spanduk di bawah itu.

Banner Konsultasi WA - DM BARU

Itulah pembahasan selengkapnya mengenai tingkat inflasi di Indonesia. Sekaranglah waktunya untuk membagikan informasi ini kepada kolega Anda agar mereka dapat mengamankan asetnya. Terima kasih!

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber tautan:

  • Dhafintya Nurka. 01 Maret 2023 Februari 2023 BPS Melaporkan Inflasi Sebesar 5,47 persen. Suarasurabaya.net – https://bit.ly/3EOe7m9
  • Kata Nur Jamal. 20 Oktober 2022 9 Penyebab Inflasi di Negara. Uang.kompas.com – https://bit.ly/3ZcPYy1
  • Sanya Dinda Susanti. BPS mengatakan inflasi akan mencapai 0,16 pada Februari 2023 Persentase Bulanan. Antaranews.com – https://bit.ly/3ZblP28
  • Yohana Artha Uli. 01 Maret 2023 BPS: beras, rokok akibat inflasi Februari 2023 mencapai 5,47 persen. Uang.kompas.com – https://bit.ly/3J4QAjn




https://storyforgeproductions.com

Baca juga:   Ini 7 Cara Membuat Invoice yang Pemilik Bisnis Wajib Tahu