Kesehatan ekonomi Amerika Serikat (AS) saat ini semakin mengkhawatirkan setelah terkena dampak pandemi Covid-19 dan menghadapi perang Rusia-Ukraina.

Bagaimana kondisi dan kemungkinan terjadinya krisis keuangan?

ayosimak artikel Finansialku selanjutnya untuk informasi lebih lanjut!

Krisis ekonomi AS mengancam

Amerika Serikat sedang menghadapi posisi yang sangat sulit dalam hal ekonominya. Bahkan krisis ekonomi di amerika bukan tidak mungkin.

Ekonomi AS berada di bawah tekanan yang luar biasa. Terutama setelah pandemi Covid-19, serta perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

Akibatnya, di bawah tekanan konstan ini, harga komoditas mulai merangkak naik.

Lantas, seperti apa kondisi Amerika Serikat saat ini?

Kesaksian WNI yang Berdomisili di Amerika Serikat

Meidi, warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di AS, berbicara tentang situasi ekonomi saat ini di sana.

Ia melihat dan merasakan sendiri bahwa hampir semua harga berbagai komoditas naik signifikan.

“Kalau harga naik, ya naik gila-gilaan. Dan kebanyakan dari mereka bangun.” Kata Maidy, mulai dari Detik.com (8/06).

Salah satu komoditas yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi tentu saja bahan bakar.

Sebelum Perang Rusia-Ukraina, harga bahan bakar paling mahal adalah US$4, atau setara dengan Rs 57.600.

Sementara itu, saat ini harga BBM naik menjadi 6 dolar AS atau setara Mulai dari Rp 86.400 hingga USD 7 atau setara dengan Rp 100.400.

Selain kenaikan harga, Pasokan barang di pasar juga tersendat.

[Baca Juga: Tak Hanya Rusak Kesehatan, Corona Buat Krisis Ekonomi Global]

Efek domino: kenaikan harga, meningkatnya kejahatan

Naiknya harga komoditas, termasuk harga BBM, tentu akan menimbulkan efek domino, terutama dalam kehidupan sosial masyarakat di AS.

Salah satu yang paling menonjol adalah meningkatnya kejahatan.

Ternyata, kasus yang paling sering terjadi adalah pencurian bahan bakar dengan cara mengebor tutup tangki bahan bakar dengan bor.

Harga untuk beberapa barang lain telah naik

Meidi juga mengatakan, tidak hanya bahan bakar, tetapi juga banyak kebutuhan lain yang harganya juga naik. Cara memotong ayam menjadi daging.

“Pertumbuhan daging ayam juga tidak buruk. Biasanya 1 ikan, kalau beli pandemi $7, lumayan besar ukurannya. sekarang bisa 13 USD”, dia berkata.

Dampak perang jauh lebih besar daripada pandemi

Berakhirnya pandemi Covid-19 tidak lantas membuat Amerika Serikat menghela nafas lega.

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina sebenarnya semakin memperparah depresi ekonomi negeri Paman Sam itu.

Jika pada saat pandemi, warga AS hanya mengalami kekurangan stok barang tertentu.

Tapi sekarang, mereka juga harus berurusan dengan harga yang melambung.

Meidi menjelaskan, jumlah tunawisma meningkat karena banyak yang tidak mampu membayar sewa.

Selain itu, mereka juga kesulitan mencari pekerjaan baru, karena kondisi ekonomi yang belum pulih.

[Baca Juga: Harga Komoditi Masih Melonjak di Tengah Krisis Rusia – Ukraina]

Suku Bunga AS Naik, Krisis Finansial Datang!

Sayangnya, krisis yang dialami Amerika Serikat kini berpotensi berimbas ke sejumlah negara lain di dunia, termasuk Indonesia.

Karena, di lingkungan saat ini, The Fed akan meningkat Suku bunga Fed alias Suku bunga referensi mengendalikan inflasi.

Sebagai informasi, inflasi di AS kini telah mencapai 8%. Sementara itu, inflasi di Inggris melebihi 9%, dan di Eropa – 7%.

Menteri Keuangan Republik Indonesia Shri Mulyani juga mewaspadai hal ini. Dia menambahkan bahwa setiap kebijakan Fed akan mempengaruhi seluruh dunia.

“Inilah yang terjadi di AS, di mana seluruh dunia sekarang menggunakan dolar AS lebih dari 60%, jadi dolarisasi berpengaruh. Setiap kebijakan suku bunga Fed pasti akan mempengaruhi seluruh dunia.” kata Shri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi IV DPD RI yang dilansir Sindonews.com (7/06).

Sri Mulyani menambahkan, kenaikan suku bunga ditujukan untuk mengurangi inflasi.

Namun, konsekuensinya adalah pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat juga mengalami penurunan.

“Kemarin, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 persen, dan akan naik menjadi 3,5 persen. Artinya dolar menjadi sangat mahal, dalam hal ini akan berdampak pada seluruh dunia, karena kepentingan global akan meningkat.” dia menambahkan.

pada historisAmerika Serikat, melalui Federal Reserve, selalu menempuh kebijakan menaikkan suku bunga dasar sebagai langkah untuk memitigasi dampak inflasi yang tinggi.

Mereka menerapkan kebijakan yang sama selama perang Iran-Irak, embargo minyak dan situasi lain yang menyebabkan pertumbuhan tekanan dalam hal harga minyak.

[Baca juga: Inilah Dampak Krisis Ekonomi Global Terhadap Berbagai Sektor]

Dolar AS semakin mahal

Shri Mulyani menekankan bahwa dolar AS akan memiliki dampak yang lebih mahal dan global karena: suku bunga global akan lebih tinggi.

“Ini hanya di AS, dan jika digabungkan dengan Eropa, di mana inflasi juga 7%, maka tren kenaikan tidak bisa dihindari. Beberapa negara yang mengalami inflasi sangat tinggi, seperti AS, Eropa, Inggris, Korea Selatan, sudah mulai menaikkan suku bunga.” dia menambahkan

Untuk negara-negara berkembang, pertumbuhan lebih cepat karena mereka tidak mampu jatuh di belakang kurva, jika mereka lebih lambat dari kenaikan suku bunga AS, maka ada arus keluar modal.”

 

Kencangkan ikat pinggang, siapkan dana darurat!

Melihat potensi krisis ekonomi hingga krisis keuangan, tentunya kita harus lebih waspada setiap saat.

Gejolak ekonomi global, yang sangat fluktuatif dan tidak pasti, harus menjadi peringatan awal.

Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan salah satunya sedang dipersiapkan dana darurat untuk selanjutnya!

Karena krisis dan kenaikan harga akan menjadi masalah yang bisa dihadapi dan itu akan mempengaruhi kondisi keuangan kita saat ini.

Akibatnya, ayomulailah merencanakan keadaan darurat lagi untuk menjaga keuangan Anda tetap aman.

Jika Anda masih bingung Berapa dana darurat yang Anda butuhkan? Bagaimana Anda mengumpulkannya? Atau sebaiknya Tidak memiliki anggaran untuk pos keuangan ini.

Kami menyarankan Anda untuk membaca tips merencanakan dana darurat melalui buku Elektronik bebas dari Financialku Bagaimana melindungi keuangan Anda dari pengeluaran tak terduga.

Selain itu, jika Anda memiliki pertanyaan tentang dana cadangan dan perencanaan keuangan lainnya, ayokonsultasikan melalui aplikasi Finansialku atau buat janji dengan perencana keuangan Keuangan saya melalui whatsapp!

Inilah informasi tentang krisis ekonomi di Amerika Serikat yang semakin nyata. Apakah Anda siap menghadapi kondisi ini?

Bagikan jawabanmu di kolom komentar dan bagikan artikel ini ke lebih banyak orang, ya! terima kasih

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber referensi:

  • Berlian Novita. 7 Juni 2022 Shri Mulyani: Waspadai ancaman krisis keuangan akibat kenaikan suku bunga AS. co.id – https://bit.ly/3mvr3nz
  • Ilyas Fadhillah. 8 Juni 2022 Kesaksian Warga Negara Indonesia Mengerikan Ekonomi di AS, krisis dimulai?. Detik.com – https://bit.ly/3ztJjpe
  • Michelle Natalia. 7 Juni 2022 AS Naikkan Suku Bunga, Sri Mulyani Khawatir Krisis Keuangan. Sindonews.com – https://bit.ly/3xxElGo

https://storyforgeproductions.com

 

Source: RUPIAH138 > Situs Gacor Judi Slot Online Rupiah 138 Mudah Menang

Baca juga:   Indonesia Menjadi “Aspiring Middle Income” Tahun 2020. Apa Itu?