Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali menaikkan suku bunga penjamin sebesar 25 basis poin. Kebijakan ini berlaku bagi bank umum, bank devisa, dan bank perkreditan rakyat (BPR). Bagaimana kebijakan ini akan mempengaruhi sektor perbankan?
Simak jawabannya di artikel selanjutnya!
Lembaga Penjamin Simpanan Resmi Menaikkan Suku Bunga Jaminan
Setelah periode Januari, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali menaikkan suku bunga pada Februari tahun lalu.
Agensi menaikkan suku bunga penjamin sebesar 25 basis poin, atau 0,25%, dengan jumlah yang sama seperti pada 26 Januari 2023.
Tingkat bunga penjamin adalah tingkat bunga maksimum yang dijamin oleh LPS. Artinya simpanan dengan tingkat bunga sama dengan atau lebih rendah dari tingkat bunga penjamin akan dilindungi oleh LPS.
Purbaya Yudhi, Sadeva, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, mengungkapkan kebijakan ini berlaku mulai 1 Maret 2023 hingga 31 Mei 2023.
Kenaikan suku bunga kepada debitur dimaksudkan sebagai pedoman batas maksimum bunga yang wajar atas simpanan bank.
“Pada rapat pengurus LPS yang berwenang, diputuskan untuk menaikkan suku bunga simpanan penjaminan rupiah di bank umum dan BPR sebesar 25 basis poin (bp) dan valuta asing di bank umum sebesar 25 basis poin (bp), kata Purbaya kemarin. (28/02).
Akibatnya, suku bunga simpanan yang dijamin dalam rupiah di bank umum adalah 4,25%, simpanan dalam mata uang asing (valas) – hingga 2,25%, simpanan dalam rupiah di bank perkreditan rakyat – hingga 6,75%.
Alasan untuk keputusan ini meningkat
Keputusan LPS menaikkan suku bunga penjamin pada bulan Februari di luar periode normal yang ditetapkan setiap Januari, Mei, dan September.
Menurut Purbai, keputusan tersebut diambil dengan melihat dan menimbang beberapa hal.
“(Mengingat) sinergi politik program penjaminan simpanan dengan kebijakan moneter, ekspektasi kenaikan suku bunga dasar tingkat dana federal yang masih berlangsung dan mungkin menjadi agresif kembali, serta memperkirakan tingginya volatilitas di pasar keuangan global dengan tetap menjaga stabilitas sistem perbankan domestik,” ujarnya.
Sebelum mengambil langkah tersebut, LPS mencermati arah suku bunga simpanan perbankan, potensi persaingan sehat antar bank penghimpunan dana, dan mempertimbangkan faktor lainnya. perspektif memulihkan perekonomian nasional dan stabilitas keuangan.
“Kami menghimbau bank untuk secara transparan mengkomunikasikan suku bunga penjaminan saat ini kepada nasabah dan calon deposan,” tambahnya.
[Baca Juga: Subholding PalmCo Bakal IPO, Erick Thohir: Ini Konsolidasi Besar]
Fundamental perbankan relatif kuat
LPS dalam keterangannya mengatakan kondisi fundamental perbankan relatif kuat.
Hal ini dibuktikan dengan rasio kecukupan modal (KPMM) yang stabil di bulan Januari di level 25,93%.
Menurut Purbai, rasio alat likuid terhadap tingkat likuiditas juga relatif aman untuk AL/NCD (deposit non-inti) sebesar 129,64% dan AL/DPK (Aset likuid dengan dana pihak ketiga) sebesar 29,13%.
Hal-hal tidak berhenti di situ: pada bulan Januari, angka intermediasi perbankan tahunan (Y y) juga mencatat peningkatan.
Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan kredit perbankan yang meningkat sebesar 10,53%, dan dana pihak ketiga yang meningkat sebesar 8,03% (Y y).
Tidak hanya itu, aspek manajemen risiko kredit juga mengalami peningkatan. Anda tahu rasionya jumlah pinjaman yang jatuh tempo (NPL) Januari 2023 masih terkendali di 2,59%.
Sedangkan rasio kredit berisiko turun 14,52%.
LPS juga terus memantau tingkat suku bunga deposito Rupee dan mata uang asing.
Tercatat sejak 24 Januari hingga 20 Februari 2023, suku bunga pasar deposito rupiah naik 17 basis poin menjadi 3,12% dibandingkan periode sebelumnya.
Tren ini berarti bank menyambut baik kenaikan suku bunga dasar bank sentral. Masing-masing bank memiliki jawaban yang beragam berdasarkan faktor likuiditas dan percepatan ekspansi kredit.
Rudy As Tataridha, Sekretaris PT Bank Mandiri, mengatakan pihaknya menyambut baik kebijakan LPS tersebut.
Menurutnya, hal ini diperlukan untuk menjaga kecukupan likuiditas perbankan guna menjaga fungsi intermediasi dan rasio likuiditas pada level yang optimal.
“Kebijakan menaikkan suku bunga penjaminan LPS sebesar 25 basis poin tentunya disesuaikan dengan kondisi perekonomian baik domestik maupun global,” ujarnya kemarin (28/2).
Sekretaris PT Bank Rakyat Indonesia Estika Oriza Gunarto juga mengatakan hal yang sama. Dia mengaku menyambut baik upaya LPS menaikkan suku bunga penjamin.
Upaya LPS tersebut dipandang sebagai bentuk kepedulian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan.
“BRI memperkirakan kebijakan ini akan berdampak positif bagi BRI dalam mengumpulkan DPK di dalam negeri,” ujarnya kemarin (28/2).
Di sisi lain, dibandingkan Januari 2023, suku bunga penjaminan simpanan valas naik 10 basis poin (bp) menjadi 1,58.
Kenaikan ini akan terus berlanjut sejalan dengan kebijakan suku bunga Bank Sentral AS, meski angkanya cenderung miring (kurang khaki).
Pertumbuhan kredit perbankan diperkirakan meningkat setelah PPKM
Sektor perbankan mendapat angin segar pasca pelonggaran kebijakan PPKM. Pasalnya, LPS memprediksi pertumbuhan kredit akan meningkat seiring kembalinya masyarakat ke ranah publik.
Hal itu tertuang dalam laporan likuiditas LPS Februari, Senin (27/02).
“Dengan demikian, dana pihak ketiga diperkirakan akan terus tumbuh, meskipun dengan kecepatan yang lebih lambat. Ketersediaan likuiditas perbankan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran kredit yang diperkirakan tumbuh sepanjang tahun 2023,” dikutip dalam Laporan Likuiditas LPS Februari, Senin (27/02).
Potensi peningkatan tersebut tidak serta merta membuat perbankan mengabaikan risiko kredit. Padahal, dalam rangka pengawasan LPS, perbankan selektif dalam memberikan kredit.
Keputusan OJK untuk memperpanjang pinjaman restrukturisasi target hingga tahun 2024, dengan harapan dapat mengurangi tekanan pada metrik kredit dan memberikan ruang bagi bank untuk meningkatkan efisiensi.
“Penguatan permodalan dengan penerapan modal inti minimum diharapkan menjadi katalis tambahan bagi stabilitas perbankan jangka panjang,” tambah LPS dalam laporannya.
Perkembangan likuiditas bebas didukung oleh efisiensi intermediasi perbankan yang terus tumbuh. Pada akhir tahun 2022, kredit perbankan tercatat meningkat hingga 11,35% year-on-year (Y y).
Di sisi lain, tahun ke tahun (y/y) dana pihak ketiga meningkat sebesar 9,01%. Hingga Desember tahun lalu, permodalan bank tetap kuat berkat rasio kecukupan modal yang mendukung sebesar 25,68%.
Ingat bahwa rasio likuiditas tetap memadai. Hal ini terlihat dari aset likuid dalam kaitannya dengan deposito bermasalah yang masih berdiri di 137,67%, sedangkan alat likuid terhadap dana pihak ketiga tetap di 31,20%.
“Aktivitas perbankan yang positif ini diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah kebijakan baru OJK yang mendukung segmen, sektor, industri, dan wilayah tertentu (target),” tutupnya.
[Baca Juga: Segini Harga dan Spesifikasi Jeep Rubicon yang Viral, Minat?]
Memahami Kebijakan Sektor Keuangan
Februari tahun lalu, LPS kembali menaikkan suku bunga penjamin.
Dengan latar belakang tersebut, terdapat beberapa alasan, salah satunya adalah himbauan Bank Sentral AS dan upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan.
Sebagai masyarakat, Anda harus tetap up to date dengan informasi keuangan terbaru. Ini akan bermanfaat, terutama jika Anda adalah klien aktif bank.
Pastikan juga bahwa bank yang Anda gunakan terdaftar sebagai bank peserta Penjaminan LPS.
Meskipun uang Anda akan aman di bank berkat LPS, Anda juga harus tetap memperhatikan kesehatan keuangan Anda secara rutin.
Ayomulailah mengatur keuangan Anda untuk mengetahui apakah keadaan keuangan Anda dalam kondisi yang baik atau tidak.
Untuk mulai mengatur keuangan Anda, Anda bisa mendapatkan informasi dari e-book gratis di bawah ini dan langsung praktek ya.
eBuku GRATIS! Cara mengelola keuangan dengan mudah
Ini semua tentang kebijakan LPS yang menaikkan suku bunga penjamin. Ayo bagikan informasi ini kepada rekan-rekan Anda agar tidak ketinggalan berita penting. Terima kasih!
Editor: Ratna Sri H.
Sumber tautan:
- Anisa Andini. 28 Februari 2023 Suku Bunga Jaminan LPS Naik Lagi Jadi 4,25%. Finance.detik.com – https://bit.ly/3kBvH68
- Benediktus Krisna Yogatama. 28 Februari 2023 LPS menaikkan suku bunga penjaminan sebesar 25 basis poin menjadi 4,25 persen. Kompas.tv – https://bit.ly/3maU8Yy
- Fahmi Ahmad Burkhan. 28 Februari 2023 LPS tiba-tiba menaikkan suku bunga penjaminannya sebesar 25 poin, lihat alasannya! Finansial.bisnis.com – https://bit.ly/3yjAn41
- Maisal Valfajri. 28 Februari 2023 Pertumbuhan kredit perbankan diperkirakan akan meningkat secara bertahap pasca penghapusan PPKM.. Kuangan.kontan.co.id – https://bit.ly/3ZrIRS6
- Martha Herlinawati Simanjuntak. 28 Februari 2023 LPS: kondisi fundamental perbankan relatif stabil. Antaranews.com – https://bit.ly/3kwEKp4
- Rulli R Ramli. 28 Februari 2023 LPS kembali menaikkan suku bunga penjaminan menjadi 4,25 persen. Uang.kompas.com – https://bit.ly/3IYjLER