Tarif paket Wisata Taman Nasional Komodo menimbulkan kontroversi di masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih mengevaluasi penetapan tarif.
Simak artikel Finansialku berikut untuk informasi lebih lanjut.
KLHK masih memperkirakan biaya wisata Taman Nasional Komodo
Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat ini masih mengevaluasi harga paket tersebut. Wisata Taman Nasional Komodo.
Ini menyusul kontroversi tentang memperkenalkan tarif baru ke taman nasional ini.
Sebagai informasi, sebelumnya PT Flobamor sebagai BUMD menawarkan tarif paket terbaru untuk Taman Nasional Komodo yaitu Rp 15 juta untuk 4 orang.
Tentu saja penetapan tarif tersebut menimbulkan gelombang protes karena dinilai terlalu tinggi dan berpotensi menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR-RI, Bambang Hendroyono, Sekretaris Jenderal dan Pj Dirjen Perlindungan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDE), membenarkan bahwa paket perjalanan tersebut tidak mengikat.
“Ini tawaran dari salah satu calon penyedia jasa perjalanan wisata dan peraturan yang berlaku harus kita izinkan. Apa yang kami katakan sebelumnya umumnya tidak berlaku, ini adalah paket wisata pilihan bagi pengunjung yang dijalankan oleh salah satu penyedia. kata Bambang, mulai SWA.co.id (26/08).
Alasan tarif perjalanan terbaru
Sebagai pihak yang mengusulkan penetapan tarif terbaru untuk paket wisata Pulau Komodo, PT Flobamor juga menawarkan paket wisata pada Juli 2022.
Paket tour sudah termasuk perawatan fasilitas di bandara, pelabuhan, asuransi, guide, souvenir, trip to Pulau Komodo dan wisata bahari.
Selain itu, tarif tersebut juga termasuk dalam penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang dapat dioptimalkan untuk memberdayakan masyarakat dan berkontribusi pada konservasi.
Namun perlu diperhatikan bahwa tanpa menggunakan paket wisata, wisatawan tetap diperbolehkan mengunjungi Pulau Komodo dan Pulau Padar.
KLHK Mencari Penilaian dan Penjangkauan yang Komprehensif
Menyikapi usulan tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berusaha mengkaji dan mensosialisasikan, khususnya bagi masyarakat yang sudah mengikuti paket wisata yang ada.
“Dengan adanya usulan ini, kami akan mengevaluasi hal-hal tersebut dengan tentunya sosialisasi dalam posisi yang tidak mengganggu masyarakat yang sudah mengikuti paket wisata keliling pulau”, Bambang menambahkan.
Selain itu, penilaian juga bertujuan untuk memastikan bahwa PNBP yang terdapat dalam paket tersebut telah sesuai dengan aturan yang terangkum dalam PP No 12 Tahun 2014.
Berdasarkan aturan tersebut, tiket masuk untuk pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 150.000 untuk wisatawan asing dan Rp 5.000 untuk wisatawan domestik.
Khawatir minat turis jatuh
Seperti diberitakan sebelumnya, usulan paket wisata itu memicu gelombang protes.
Protes datang terutama dari anggota industri pariwisata di Labuan Bajo. Mereka menyarankan agar paket wisata ini hanya bagian dari upaya praktik monopoli.
Namun, di sisi lain, dengan tarif paket wisata Rp 15 juta untuk 4 orang dan Rp 3,75 juta untuk satu orang, hal ini berpotensi menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung, karena harganya yang cukup tinggi.
Ujung-ujungnya, karena penetapan atau kenaikan tarif sudah menjadi kontroversi, Pemprov NTT terpaksa menunda pemberlakuan kebijakan terakhir ini.
Selain itu, Komisi IV DPR-RI juga meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mempertimbangkan usulan kenaikan tarif tersebut.
[Baca Juga: 8 Objek Wisata Terbaik di Pulau Komodo]
Program Konservasi dan Pariwisata Berkelanjutan
Di sisi lain, mantan Menteri Lingkungan Hidup periode 1978-1993, Emir Salim, menyatakan bahwa Taman Nasional Komodo membutuhkan program konservasi dan pariwisata yang berkelanjutan.
Pasalnya, Pulau Komodo merupakan rumah bagi makhluk hidup endemik yang perlu dijaga dengan sangat baik. Apalagi komodo merupakan hewan yang membutuhkan perlindungan untuk kelangsungan hidup spesies ini.
“Wisata di Komodo adalah wisata dengan satwa liar. Bukan benda mati seperti Borobudur atau lainnya. Komodo adalah makhluk hidup yang keunikannya justru menjadi daya tarik. Jadi jika itu masalahnya, maka kita harus melindungi komodo sebagai makhluk hidup.” Emil berpendapat, mengutip Filmela.com (28/07).
Kualitas pengunjung yang harus diperhatikan
Apalagi yang paling penting diperhatikan bukan hanya intensitas atau jumlah wisatawan, tetapi juga kualitas wisatawan.
Pengelola harus mempertimbangkan tingkat toleransi ekosistem kehidupan di Pulau Komodo saat menjamu wisatawan yang datang ke tempat tersebut.
Emil secara tegas menyatakan bahwa selama ini komodo seolah menjadi hewan yang dimanfaatkan saja tanpa mempertimbangkan aspek ekosistem kehidupan hewan ikonik ini.
“Oleh karena itu, jumlah pengunjung jangan dijadikan patokan. Objek wisata adalah makhluk hidup, bukan benda mati. Kalau ekosistemnya terganggu, bisa mengganggu keseimbangan kehidupan komodo yang kami tidak punya ahlinya,” dia menambahkan.
Mengenal objek-objek taman wisata Komodo
Objek taman wisata Komodo sendiri terletak di sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Letaknya di sebelah timur pulau Sumbawa yang dipisahkan oleh Selat Sape.
Pulau Komodo merupakan habitat asli hewan purba dan kadal terbesar di dunia yaitu komodo yang ekosistem kehidupannya terus dilestarikan. Setidaknya luas pulau ini sekitar 390 km².2.
Tidak hanya habitat asli hewan purba, dalam hal ini komodo, taman wisata ini juga merupakan salah satu dari sepuluh destinasi wisata dunia dan Situs Warisan Dunia.
Selain sebagai destinasi wisata, keunikan tempat ini juga mendorong para peneliti untuk datang ke sini dan melakukan berbagai kegiatan penelitian.
Pada tahun 2011, Pulau Komodo juga terpilih sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia.
Rencanakan keuangan Anda untuk melihat keindahan dunia
Tentu saja kontroversi tarif terbaru Taman Wisata Komodo harus menjadi perhatian semua pihak, dengan tidak melupakan aspek konservasi dan keberlanjutan ekosistem kehidupan Komodo.
Karena di balik aspek bisnis dan komersial yang bisa menyumbang pendapatan pemerintah, komodo merupakan salah satu hewan purba yang keberadaannya harus kita lindungi saat ini.
Pulau Komodo merupakan salah satu dari sekian banyak destinasi wisata yang menawarkan keindahan dan keajaiban alam nusantara yang sangat cocok untuk dikunjungi.
Tapi jangan lupa untuk merencanakan ke depan untuk liburan Komodo Anda, oke? Saat ini,bagi yang punya hobi bepergian, ayo Cari tahu bagaimana mempersiapkan dana liburan Anda dengan benar!
Jawaban lengkapnya bisa kamu temukan di eBook Finansialku berikut ini.
Berisi informasi perencanaan dana liburan secara lengkap, agar liburan Anda aman dan nyaman. Download saja dengan mengklik banner di bawah ini.

Demikian informasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang masih mengevaluasi biaya wisata ke Taman Nasional Komodo. Jadi apa pendapat Anda tentang informasi ini? Jangan takut untuk menulis di komentar!
Redaktur: Ratna Sri H.
Sumber referensi:
- Wah Indonesia. 26 Agustus 2022 KLHK masih mengevaluasi usulan tarif paket wisata Taman Nasional Komodo. SWA.co.id – https://bit.ly/3pKPMWq
- Wartawan Fimela. 28 Juli 2022 Pakar lingkungan menyoroti Taman Nasional Komodo perlu konservasi berkelanjutan. Fimela.com – https://bit.ly/3TityJ7
- Yoshi Natan. 7 April 2018 7 Fakta Unik Tentang Pulau Komodo yang Bikin Liburanmu Makin Putus asa. Idntimes.com – https://bit.ly/3R4Xp64